jump to navigation

RPP – TTG Elektronika SMP Kelas IX Semester 2 September 13, 2008

Posted by cafestudi061 in RPP.
add a comment

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester : IX ( sembilan )/ II (dua)

Mata Pelajaran : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu : 8 x 40 menit

Standar Kompetensi : Membuat Penerima dan Pemancar Radio

Kompetensi Dasar : Penerima dan Pemancar Radio FM

Indikator :

1. Mendiskripsikan yang berhubungan dengan penerima dan pemancar radio FM

2. Menguraikan bagian-bagian dari penerima dan pemancar radio FM

3. Mendiskripsikan rangkaian penerima radio dan pemancar radio FM

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :

a. Menjelaskan isi dari teori dasar penerima dan pemancar radio FM

b. Menjelaskan bagian-bagian dari penerima dan pemancar radio FM

c. Menyebutkan komponen pada rangkaian penerima radio dan pemancar radio FM

2.Materi Ajar :

Penerima radio FM :

a. Definisi Komunikasi Radio

b. Macam-macam radio penerima

c. Diagram blok penerima radio FM

d. Rangkaian penerima radio FM

Pemancar Radio FM

a. Definisi pemancar radio FM

b. Macam-macam radio pemancar FM

c. Diagram blok pemancar radio FM

d. Rangkaian radio pemancar FM

3.Metode Pembelajaran :

Pendekatan model CTL dan Life skill

4.Langkah-langkah Pembelajaran :

a. Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

b. Kegiatan Inti

· Menjelaskan apa definisi penerima radio

· Mendiskusikan macam-macam penerima radio

· Melakukan tanya jawab tentang penerima radio

· Mengerjakan latihan dari soal penerima radio FM

· Menjelaskan apa definisi pemancar radio

· Mendikusikan macam-macam radio pemancar

· Melakukan tanya jawab tentang pemancar radio

· Mengerjakan latihan dari soal pemancar radio FM

c. Kegiatan Akhir

· Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

· Menyimpulkan materi pembelajaran

5.Alat / Sumber belajar :

Buku cetak, gambar beberapa macam skema penerima radio AM dan pemancar radio FM dan buku sumber lain yang mendukung.

6.Penilaian :

a. Teknik : Tes lisan / tertulis

b. Bentuk Instrumen : Daftar pertanyaan

c. Contoh Instrumen :

1) Sebutkan apa yang dimaksud dengan definisi penerima radio ?

2) Jelaskan apa itu pemancar radio

3) Tuliskan bagian-bagian dari penerima radio

4) Kerjakan soal dari buku paket Keterampilan elektronika hal. 50 s/d 61 ?

5) Sebutkan apa yang dimaksud dengan pemancar radio ?

6) Jelaskan fungsi dari bagian :

a. Penala

b. Modulator

c. Penguat IF

d. Penguat RF

Duri, Agustus 2007

Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester : IX ( sembilan )/ II ( dua )

Mata Pelajaran : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu : 10 x 40 menit

Standar Kompetensi : Membuat Penerima dan Pemancar Radio

Kompetensi Dasar : Pembuatan penerima dan pemancar radio FM

Indikator :

1. Mendiskripsikan yang berhubungan dengan penerima dan pemancar radio FM

2. Menguraikan bagian-bagian dari penerima dan pemancar radio FM

3. Mendiskripsikan rangkaian penerima radio dan pemancar radio

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :

a. Menjelaskan bagian penguat AF dan komponen utamanya

b. Menjelaskan bagian penguat IF dan Detektor serta komponen utamanya

c. Menjelaskan bagian converter, seperti penala, oscilator dan mikser serta komponen

utamanya.

d. Menjelaskan cara menyolder komponen pada PCB radio penerima FM

e. Menjelaskan bagian penguat RF dan komponen utamanya

f. Menjelaskan bagian penguat Modulator dan oscilator serta komponen utamanya

g. Menjelaskan bagian penguat AF serta komponen utamanya

h. Menjelaskan cara menyolder komponen pada PCB radio penerima FM

2.Materi Ajar :

Pembuatan Penerima Radio FM :

a. Pengertian bagian penguat AF

b. Bagian penguat IF dan Detektor

c. Bagian converter, seperti penala, oscilator, dan mikser

d. Memperagakan cara meyolder yang baik dan benar pada PCB radio penerima FM

Pembuatan Pemancar Radio FM :

e. Pengertian bagian penguat RF dan komponen utamanya

f. Bagian penguat Modulator dan oscilator serta komponen utamanya

g. Bagian penguat AF serta komponen utamanya

3.Metode Pembelajaran :

Pendekatan model CTL dan Life skill

4.Langkah-langkah Pembelajaran :

a. Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai pembuatan penerima radio dan pemancar radio FM

b. Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

· Menjelaskan pengertian penguat AF

· Mendiskusikan tentang bagian penguat IF dan detektor

Pertemuan kedua

· Menjelaskan bagian converter, seperti penala oscilator dan mikser

· Mendemontrasikan cara menyolder yang baik dan benar

c. Kegiatan Akhir ( untuk delapan pertemuan tatap muka )

· Memasangkan komponen keseluruh rangkaian PCB

· Mememeriksa keseluruhan komponen yang sudah terpasang dengan benar

· Menyolder dan pemasangan kabel-kabel pada radio

· Menguji apakah berhasil pembuatan penerima radio FM dan pemancar radio FM tersebut

5.Alat / Sumber belajar :

Buku cetak dan buku sumber lain yang mendukung

6.Penilaian :

a. Teknik : Tes lisan / tertulis

b. Bentuk Instrumen : Daftar pertanyaan

c. Contoh Instrumen :

1). Sebutkan pengertian bagian penguat AF

2). Sebutkan komponen utama dari bagian :

a. Penguat AF

b. Penguat IF

c. Detektor

d. Mikser

e. Oscilator

f. Penala

g. Modulator

h. Penguat RF

i. Antena

3). Menjelaskan bagian-bagian penerima radio pada PCB radio FM

4). Menjelaskan bagaimana cara kerja penerima radio

5). Menjelaskan bagaimana kerja pemancar radio

6). Menjelaskan bagian-bagian pemancar radio FM

7). Menggambarkan digram bolk pemancar radio FM

Duri, Agustus 2007

Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

RPP – TTG Elektronika SMP Kelas IX Semester 1 September 13, 2008

Posted by cafestudi061 in RPP.
add a comment

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : IX ( sembilan )/ I (satu)

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 8 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Membuat Penerima  dan Pemancar Radio

Kompetensi Dasar                   : Penerima dan Pemancar Radio AM

Indikator                                 :

1.   Mendiskripsikan yang berhubungan dengan penerima dan pemancar radio AM   Menguraikan  bagian-bagian dari penerima dan pemancar radio AM

2.   Mendiskripsikan rangkaian penerima radio dan pemancar radio

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.       Menjelaskan isi dari teori dasar penerima dan pemancar radio AM

b.      Menjelaskan bagian-bagian dari penerima dan pemancar radio AM

c.       Menyebutkan komponen pada rangkaian penerima radio dan pemancar radio AM

 

2.Materi Ajar :

Penerima radio AM :

a.       Definisi Komunikasi Radio

b.      Macam-macam radio penerima

c.       Diagram blok penerima radio AM

d.      Rangkaian penerima radio AM

 

Pemancar Radio FM

   a.   Definisi pemancar radio AM

   b.   Macam-macam radio pemancar AM

   c.   Diagram blok pemancar radio AM

   d.   Rangkaian radio pemancar AM

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.       Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.      Kegiatan Inti

·    Menjelaskan apa definisi penerima radio

·    Mendiskusikan macam-macam penerima radio

·    Melakukan tanya jawab tentang penerima radio

·    Mengerjakan latihan dari soal penerima radio AM

·      Menjelaskan apa definisi pemancar radio

·      Mendikusikan macam-macam radio pemancar

·      Melakukan tanya jawab tentang pemancar radio

·      Mengerjakan latihan dari soal pemancar radio AM

 

c.       Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Menyimpulkan materi pembelajaran

 

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Buku cetak, gambar beberapa macam skema penerima radio AM dan pemancar radio FM dan buku sumber lain yang mendukung.

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes lisan / tertulis

b.      Bentuk Instrumen          : Daftar pertanyaan

c.       Contoh Instrumen :

1)      Sebutkan apa yang dimaksud dengan definisi penerima radio ?

2)      Jelaskan apa itu pemancar radio

3)      Tuliskan bagian-bagian dari penerima radio

4)      Kerjakan soal dari buku paket Keterampilan elektronika hal. 50 s/d 61 ?

5)      Sebutkan apa yang dimaksud dengan pemancar radio ?

6)      Jelaskan fungsi dari bagian :

a.       Penala

b.      Modulator

c.       Penguat IF

d.      Penguat RF

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : IX ( sembilan )/ I (satu)

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 12 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Membuat Penerima  dan Pemancar Radio

Kompetensi Dasar                   : Membuat penerima radio AM

Indikator                                 :

1.      Mendiskrisikan bagian penguat AF dan komponen utamanya

2.      Mendiskripsikan bagian Penguat IF dan detektor  serta komponen utamanya

3.      Mendiskripsikan bagian converter seperti penala, oscilator dan mikser serta komponen utamanya

4.      Memasang dan menyolder semua komponen setelah dipasang pada PCB

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan bagian penguat AF dan komponen utamanya

b.   Menjelaskan bagian penguat IF dan Detektor serta komponen utamanya

c.   Menjelaskan bagian converter, seperti  penala, oscilator dan mikser serta komponen

      utamanya.      

d.   Menjelaskan cara menyolder komponen pada PCB radio penerima AM

 

2.Materi Ajar :

Pembuatan Penerima Radio :

a.       Pengertian bagian penguat AF

b.      Bagian penguat IF dan Detektor

c.       Bagian converter, seperti penala, oscilator, dan mikser

d.      Memperagakan cara meyolder yang baik dan benar pada PCB radio penerima AM

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.       Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai pembuatan penerima radio AM ( Radio Superheterodyne )

 

b.      Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan pengertian penguat AF

·    Mendiskusikan tentang bagian penguat IF dan detektor

 

 

Pertemuan kedua

·    Menjelaskan bagian converter, seperti penala oscilator dan mikser

·    Mendemontrasikan cara menyolder yang baik dan benar

c.       Kegiatan Akhir ( untuk 10 pertemuan tatap muka )

·         Memasangkan komponen keseluruh rangkaian PCB

·         Mememeriksa keseluruhan komponen yang sudah terpasang dengan benar

·         Menyolder dan pemasangan kabel-kabel pada radio

·         Menguji apakah berhasil pembuatan penerima radio AM tersebut

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Buku cetak dan buku sumber lain yang mendukung

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes lisan / tertulis

b.      Bentuk Instrumen          : Daftar pertanyaan

c.       Contoh Instrumen :

1). Sebutkan pengertian bagian penguat AF

2). Sebutkan komponen utama dari bagian ”

     a. Penguat AF

     b. Penguat IF

     c. Detektor

     d. Mikser

     e. Oscilator

     f.  Penala

3). Menjelaskan bagian-bagian penerima radio pada PCB radio AM

4). Menjelaskan bagaimana cara kerja penerima radio

 

 

 

 

 

                                                                                     Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                                   Guru Mata Pelajaran

 

 

 

                       

 

 

 

 

  

RPP – TTG Elektronika SMP Kelas VIII Semester 2 September 13, 2008

Posted by cafestudi061 in RPP.
add a comment

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VIII ( delapan )/ II ( dua )

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 8 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Instalasi Listrik Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Instalasi Satu Lampu Satu Saklar

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan Instalasi Satu Lampu Satu Saklar

2.      Menguraikan alat dan bahan yang dibutuhkan

3.      Membuat skema satu lampu satu saklar serta jumlah kabelnya

4.      Merancang konstruksi pada papan praktek

5.      Memasang bahan pada papan praktek seperti skema

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan Instalasi Satu Lampu Satu Saklar

b.   Menguraikan alat dan bahan yang dibutuhkan

c.   Membuat skema satu lampu satu saklar serta jumlah kabelnya

d.   Merancang konstruksinya

e.   Memasang bahan pada papan praktek sesuai skema

 

2.Materi Ajar :

Instalasi Satu Lampu Satu Saklar :

a.       Instalasi Satu Lampu Satu Saklar

b.      Alat dan Bahan yang dibutuhkan

c.       Membuat skema satu lampu satu saklar

d.      Merancang konstruksi

e.       Memasang bahan pada papan praktek sesuai skema

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.       Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.      Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan Instalasi Satu Lampu Satu Saklar

·    Menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Membuat skema satu lampu satu saklar

·         Merancang konstruksinya

 

Pertemuan ketiga dan keempat

·    Memasang bahan pada papan praktek sesuai skema

 

c.       Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Instalasi Satu Lampu Satu Saklar, Tang, Obeng, Palu, Pipa paralon, Klem, Elbo, Pipa T, Kabel NGA, Fitting, Roset, Saklar, Bohlam dan Steker

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes tulisan dan praktek

b.      Bentuk Instrumen          : Praktek

c.       Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan praktek

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

                       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VIII ( delapan )/ II ( dua )

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 8 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Instalasi Listrik Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Instalasi Dua Lampu Satu Saklar

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan Instalasi Dua Lampu Satu Saklar

2.      Menguraikan alat dan bahan yang dibutuhkan

3.      Membuat skema dua lampu satu saklar serta jumlah kabelnya

4.      Merancang konstruksi pada papan praktek

5.      Memasang bahan pada papan praktek seperti skema

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan Instalasi Dua Lampu Satu Saklar

b.   Menguraikan alat dan bahan yang dibutuhkan

c.   Membuat skema dua lampu satu saklar serta jumlah kabelnya

d.   Merancang konstruksinya

e.   Memasang bahan pada papan praktek sesuai skema

 

2.Materi Ajar :

Instalasi Dua Lampu Satu Saklar :

a.       Instalasi Dua Lampu Satu Saklar

b.      Alat dan Bahan yang dibutuhkan

c.       Membuat skema dua lampu satu saklar

d.      Merancang konstruksi

e.       Memasang bahan pada papan praktek sesuai skema

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.   Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.   Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan Instalasi Dua Lampu Satu Saklar

·    Menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Membuat skema dua lampu satu saklar

·         Merancang konstruksinya

 

Pertemuan ketiga dan keempat

·    Memasang bahan pada papan praktek sesuai skema

 

Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Instalasi Dua Lampu Satu Saklar, Tang, Obeng, Palu, Pipa paralon, Klem, Elbo, Pipa T, Kabel NGA, Fitting, Roset, Saklar, Bohlam dan Steker

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes tulisan dan praktek

b.      Bentuk Instrumen          : Praktek

c.       Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan praktek

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

                       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VIII ( delapan )/ II ( dua )

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 8 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Instalasi Listrik Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Instalasi Dua Lampu Saklar Ganda

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan Instalasi Dua Lampu Saklar Ganda

2.      Menguraikan alat dan bahan yang dibutuhkan

3.      Membuat skema dua lampu saklar ganda serta jumlah kabelnya

4.      Merancang konstruksi pada papan praktek

5.      Memasang bahan pada papan praktek seperti skema

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan Instalasi Dua Lampu Saklar Ganda

b.   Menguraikan alat dan bahan yang dibutuhkan

c.   Membuat skema dua lampu saklar ganda serta jumlah kabelnya

d.   Merancang konstruksinya

e.   Memasang bahan pada papan praktek sesuai skema

 

2.Materi Ajar :

Instalasi Dua Lampu Saklar Ganda:

a.       Instalasi Dua Lampu Saklar Ganda

b.      Alat dan Bahan yang dibutuhkan

c.       Membuat skema dua lampu saklar ganda

d.      Merancang konstruksi

e.       Memasang bahan pada papan praktek sesuai skema

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.   Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.   Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan Instalasi Dua Lampu Saklar Ganda

·    Menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Membuat skema dua lampu saklar ganda

·         Merancang konstruksinya

 

Pertemuan ketiga dan keempat

·    Memasang bahan pada papan praktek sesuai skema

 

c.   Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Instalasi Dua Lampu Saklar Ganda, Tang, Obeng, Palu, Pipa paralon, Klem, Elbo, Pipa T, Kabel NGA, Fitting, Roset, Saklar, Bohlam dan Steker

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes tulisan dan praktek

b.      Bentuk Instrumen          : Praktek

c.       Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan praktek

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

RPP TTG-Elektronika SMP Kelas VIII September 13, 2008

Posted by cafestudi061 in RPP.
add a comment

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VIII ( delapan )/ I ( satu )

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 8 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Membuat Rangkaian Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Membuat Rangkaian Flip Flop

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan skema rangkaian Flip Flop

2.      Menguraikan komponen yang dipakai serta jarak kakinya

3.      Membuat tata letak komponen dan desain konstruksi pada kertas milimeter blok

4.      Melukis desain konstruksi pada papan PCB

5.      Memasak dan membor papan PCB, memasang komponen dan menyolder kakinya

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan skema rangkaian Flip Flop

b.   Menguraikan komponen yang dipakai

c.   Membuat TTL dan DK Flip Flop pada kertas milimeter blok

d.   Melukis DK pada papan PCB dan memberinya spidol permanen

e.   Memasak, membor PCB, memasang komponen dan menyoldernya

 

2.Materi Ajar :

Rangkaian Flip Flop :

a.       Skema rangkaian Flip Flop

b.      Komponen yang dibutuhkan

c.       Membuat TTL dan DK Flip Flop pada kertas milimeter blok

d.      Melukis DK pada papan PCB dan menspidolnya

e.       Cara memasak, membor, memasang komponen dan menyolder kaki komponen

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.       Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.      Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan skema rangkaian Flip Flop

·    Menjelaskan komponen yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Membuat TTL dan DK pada kertas milimeter blok

 

Pertemuan ketiga

·    Melukis DK pada papan PCB dan memberinya spidol permanen

 

Pertemuan keempat

·         Memasak papan PCB dengan larutan ferry chlorida

·         Membor papan tempat kaki komponen

·         Memasang komponen dan menyolder kakinya dengan menggunakan timah

 

c.       Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Skema rangkaian Flip Flop, papan PCB, komponen yang dibutuhkan, spidol permanen, larutan ferry chlorida, kabel, batere 9 V, timah, solder, balsem solder, tang potong dan mini drill

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes tulisan dan praktek

b.      Bentuk Instrumen          : Praktek

c.       Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan PCB

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

                       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VIII ( delapan )/ I ( satu )

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 8 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Membuat Rangkaian Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Membuat Rangkaian Sirine Kebakaran

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan skema rangkaian Sirine Kebakaran

2.      Menguraikan komponen yang dipakai serta jarak kakinya

3.      Membuat tata letak komponen dan desain konstruksi pada kertas milimeter blok

4.      Melukis desain konstruksi pada papan PCB

5.      Memasak dan membor papan PCB, memasang komponen dan menyolder kakinya

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan skema rangkaian Sirine Kebakaran

b.   Menguraikan komponen yang dipakai

c.   Membuat TTL dan DK Sirine Kebakaran pada kertas milimeter blok

d.   Melukis DK pada papan PCB dan memberinya spidol permanen

e.   Memasak, membor PCB, memasang komponen dan menyoldernya

 

2.Materi Ajar :

Rangkaian Sirine Kebakaran :

a.       Skema rangkaian Sirine Kebakaran

b.      Komponen yang dibutuhkan

c.       Membuat TTL dan DK Sirine Kebakaran pada kertas milimeter blok

d.      Melukis DK pada papan PCB dan menspidolnya

e.       Cara memasak, membor, memasang komponen dan menyolder kaki komponen

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.       Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.      Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan skema rangkaian Sirine Kebakaran

·    Menjelaskan komponen yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Membuat TTL dan DK pada kertas milimeter blok

 

Pertemuan ketiga

·    Melukis DK pada papan PCB dan memberinya spidol permanen

 

Pertemuan keempat

·         Memasak papan PCB dengan larutan ferry chlorida

·         Membor papan tempat kaki komponen

·         Memasang komponen dan menyolder kakinya dengan menggunakan timah

 

c.       Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Skema rangkaian Sirine Kebakaran, papan PCB, komponen yang dibutuhkan, spidol permanen, larutan ferry chlorida, kabel, batere 9 V, timah, solder, balsem solder, tang potong dan mini drill

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes tulisan dan praktek

b.      Bentuk Instrumen          : Praktek

c.       Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan PCB

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

                       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VIII ( delapan )/ I ( satu )

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 8 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Membuat Rangkaian Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Membuat Rangkaian Bel Dua Nada

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan skema rangkaian Bel Dua Nada

2.      Menguraikan komponen yang dipakai serta jarak kakinya

3.      Membuat tata letak komponen dan desain konstruksi pada kertas milimeter blok

4.      Melukis desain konstruksi pada papan PCB

5.      Memasak dan membor papan PCB, memasang komponen dan menyolder kakinya

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan skema rangkaian Bel Dua Nada

b.   Menguraikan komponen yang dipakai

c.   Membuat TTL dan DK Bel Dua Nada pada kertas milimeter blok

d.   Melukis DK pada papan PCB dan memberinya spidol permanen

e.   Memasak, membor PCB, memasang komponen dan menyoldernya

 

2.Materi Ajar :

Rangkaian Bel Dua Nada :

a.       Skema rangkaian Bel Dua Nada

b.      Komponen yang dibutuhkan

c.       Membuat TTL dan DK Bel Dua Nada pada kertas milimeter blok

d.      Melukis DK pada papan PCB dan menspidolnya

e.       Cara memasak, membor, memasang komponen dan menyolder kaki komponen

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.      Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.      Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan skema rangkaian Bel Dua Nada

·    Menjelaskan komponen yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Membuat TTL dan DK pada kertas milimeter blok

 

Pertemuan ketiga

·    Melukis DK pada papan PCB dan memberinya spidol permanen

 

Pertemuan keempat

·         Memasak papan PCB dengan larutan ferry chlorida

·         Membor papan tempat kaki komponen

·         Memasang komponen dan menyolder kakinya dengan menggunakan timah

 

c.       Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Skema rangkaian Bel Dua Nada, papan PCB, komponen yang dibutuhkan, spidol permanen, larutan ferry chlorida, kabel, batere 9 V, timah, solder, balsem solder, tang potong dan mini drill

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes tulisan dan praktek

b.      Bentuk Instrumen          : Praktek

c.       Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan PCB

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

                       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VIII ( delapan )/ I ( satu )

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 8 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Membuat Rangkaian Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Membuat Rangkaian Sirine Polisi Inggris

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan skema rangkaian Sirine Polisi Inggris

2.      Menguraikan komponen yang dipakai serta jarak kakinya

3.      Membuat tata letak komponen dan desain konstruksi pada kertas milimeter blok

4.      Melukis desain konstruksi pada papan PCB

5.      Memasak dan membor papan PCB, memasang komponen dan menyolder kakinya

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan skema rangkaian Sirine Polisi Inggris

b.   Menguraikan komponen yang dipakai

c.   Membuat TTL dan DK Sirine Polisi Inggris pada kertas milimeter blok

d.   Melukis DK pada papan PCB dan memberinya spidol permanen

e.   Memasak, membor PCB, memasang komponen dan menyoldernya

 

2.Materi Ajar :

Rangkaian Sirine Polisi Inggris :

a.       Skema rangkaian Sirine Polisi Inggris

b.      Komponen yang dibutuhkan

c.       Membuat TTL dan DK Sirine Polisi Inggris pada kertas milimeter blok

d.      Melukis DK pada papan PCB dan menspidolnya

e.       Cara memasak, membor, memasang komponen dan menyolder kaki komponen

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.       Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.   Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan skema rangkaian Sirine Polisi Inggris

·    Menjelaskan komponen yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Membuat TTL dan DK pada kertas milimeter blok

 

Pertemuan ketiga

·    Melukis DK pada papan PCB dan memberinya spidol permanen

 

Pertemuan keempat

·         Memasak papan PCB dengan larutan ferry chlorida

·         Membor papan tempat kaki komponen

·         Memasang komponen dan menyolder kakinya dengan menggunakan timah

 

c.    Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Skema rangkaian Sirine Polisi Inggris, papan PCB, komponen yang dibutuhkan, spidol permanen, larutan ferry chlorida, kabel, batere 9 V, timah, solder, balsem solder, tang potong dan mini drill

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes tulisan dan praktek

b.      Bentuk Instrumen          : Praktek

c.       Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan PCB

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

RPP Teknologi Tepat Guna – Elektronika SMP September 13, 2008

Posted by cafestudi061 in RPP.
add a comment

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VII ( tujuh )/ II (dua)

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 6 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Rangkaian Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Rangkaian Flip Flop

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan skema rangkaian Flip Flop

2.      Menguraikan komponen yang dipakai

3.      Membuat rancangan skema rangkaian pada kertas fotocopy protoboard

4.      Membuat rangkaian Flip Flop pada papan protoboard

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan skema rangkaian Flip Flop

b.   Menguraikan komponen yang dipakai

c.   Memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

d.   Membuat rangkaian Flip Flop pada papan protoboard

 

2.Materi Ajar :

Rangkaian Flip Flop :

a.       Skema rangkaian Flip Flop

b.      Komponen yang dibutuhkan

c.       Memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

d.      Mempraktekkan rangkaian Flip Flop pada papan ptoroboard

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.       Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.      Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan skema rangkaian Flip Flop

·    Menjelaskan komponen yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Menjelaskan cara memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

 

Pertemuan ketiga

·    Mempraktekkan memasang komponen Flip Flop pada papan protoboard

 

c.       Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Skema rangkaian Flip Flop, papan protoboard, komponen yang dibutuhkan, kabel, batere 9 V

   

6.Penilaian :

a. Teknik                               : Tes tulisan dan praktek

b.   Bentuk Instrumen          : Praktek

c.   Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan protoboardnya.

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus  2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

 

 

                  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VII ( tujuh )/ II (dua)

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 6 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Rangkaian Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Rangkaian Sirine Kebakaran

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan skema rangkaian Sirine Kebakaran

2.      Menguraikan komponen yang dipakai

3.      Membuat rancangan skema rangkaian pada kertas fotocopy protoboard

4.      Membuat rangkaian Sirine Kebakaran pada papan protoboard

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan skema rangkaian Sirine Kebakaran

b.   Menguraikan komponen yang dipakai

c.   Memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

d.   Membuat rangkaian Sirine Kebakaran pada papan protoboard

 

2.Materi Ajar :

Rangkaian Sirine Kebakaran :

a.       Skema rangkaian Sirine Kebakaran

b.   Komponen yang dibutuhkan

c.   Memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

d.   Mempraktekkan rangkaian Sirine Kebakaran pada papan ptoroboard

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.   Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.      Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan skema rangkaian Sirine Kebakaran

·    Menjelaskan komponen yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Menjelaskan cara memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

 

Pertemuan ketiga

·    Mempraktekkan memasang komponen Sirine Kebakaran pada papan protoboard

 

c.       Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Skema rangkaian Sirine Kebakaran, papan protoboard, komponen yang dibutuhkan, kabel, batere 9 V

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes tulisan dan praktek

b.      Bentuk Instrumen          : Praktek

c.       Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan protoboardnya.

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus  2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

                       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VII ( tujuh )/ II (dua)

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 6 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Rangkaian Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Rangkaian Bel Dua Nada

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan skema rangkaian Bel Dua Nada

2.      Menguraikan komponen yang dipakai

3.      Membuat rancangan skema rangkaian pada kertas fotocopy protoboard

4.      Membuat rangkaian Bel Dua Nada pada papan protoboard

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan skema rangkaian Bel Dua Nada

b.   Menguraikan komponen yang dipakai

c.   Memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

d.   Membuat rangkaian Bel Dua Nada pada papan protoboard

 

2.Materi Ajar :

Rangkaian Bel Dua Nada :

a.       Skema rangkaian Bel Dua Nada

b.      Komponen yang dibutuhkan

c.       Memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

d.      Mempraktekkan rangkaian Bel Dua Nada pada papan ptoroboard

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a.   Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.      Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan skema rangkaian Bel Dua Nada

·    Menjelaskan komponen yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Menjelaskan cara memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

 

Pertemuan ketiga

·    Mempraktekkan memasang komponen Bel Dua Nada pada papan protoboard

 

  1. Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Skema rangkaian Bel Dua Nada, papan protoboard, komponen yang dibutuhkan, kabel, batere 9 V

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes tulisan dan praktek

b.      Bentuk Instrumen          : Praktek

c.       Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan protoboardnya.

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

                       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

( RPP )

 

 

Sekolah                                   : SMPS 10 CENDANA MANDAU

Kelas/semester                        : VII ( tujuh )/ II (dua)

Mata Pelajaran                        : Teknologi Tepat Guna (TTG)

Alokasi Waktu                        : 6 x 40 menit

Standar Kompetensi               : Rangkaian Sederhana

Kompetensi Dasar                   : Rangkaian Sirine Polisi Inggris

Indikator                                 :

1.      Mendeskripsikan skema rangkaian Sirine Polisi Inggris

2.      Menguraikan komponen yang dipakai

3.      Membuat rancangan skema rangkaian pada kertas fotocopy protoboard

4.      Membuat rangkaian Sirine Polisi Inggris pada papan protoboard

 

1.Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pelajaran siswa dapat :  

a.   Menjelaskan skema rangkaian Sirine Polisi Inggris

b.   Menguraikan komponen yang dipakai

c.   Memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

d.   Membuat rangkaian Sirine Polisi Inggris pada papan protoboard

 

2.Materi Ajar :

Rangkaian Sirine Polisi Inggris :

a.       Skema rangkaian Sirine Polisi Inggris

b.      Komponen yang dibutuhkan

c.       Memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

d.      Mempraktekkan rangkaian Sirine Polisi Inggris pada papan ptoroboard

 

3.Metode Pembelajaran :    

 Pendekatan model CTL dan Life skill

 

4.Langkah-langkah  Pembelajaran :

a. Kegiatan Pendahuluan

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan

 

b.      Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

·    Menjelaskan skema rangkaian Sirine Polisi Inggris

·    Menjelaskan komponen yang dibutuhkan

 

Pertemuan kedua

·    Menjelaskan cara memindahkan skema rangkaian ke fotocopy protoboard

 

Pertemuan ketiga

·    Mempraktekkan memasang komponen Sirine Polisi Inggris pada papan protoboard

 

c.       Kegiatan Akhir

·         Menanyakan kesulitan siswa selama PBM

·         Mengevaluasi keberhasilan praktek siswa

 

5.Alat / Sumber belajar  :

Skema rangkaian Sirine Polisi Inggris, papan protoboard, komponen yang dibutuhkan, kabel, batere 9 V

   

6.Penilaian :

a.       Teknik                            : Tes tulisan dan praktek

b.      Bentuk Instrumen          : Praktek

c.       Contoh Instrumen :

Menguji keberhasilan praktek siswa pada papan protoboardnya.

 

 

 

 

 

                                                                                   Duri, Agustus 2007

   Mengetahui Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran

 

 

 

PEMBUKAAN UUD 45 September 13, 2008

Posted by cafestudi061 in Pembukaan UUD'45.
add a comment

*       Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

*       Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

*       Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

*       Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

First Love Lyrics September 13, 2008

Posted by cafestudi061 in Lirik Lagu.
add a comment

 

Saigo no kisu wa tabako no flavor ga shita
Nigakute setsunai kaoriAshita no imagoro ni wa
Anata wa doko ni irundarou
Dare wo omotterundarou

You are always gonna be my love
Itsuka darekato mata koi ni ochitemo
I’ll remember to love you taught me how
You are always gonna be the one
Ima wa mada kanashii love song
Atarashi uta utaeru made

Tachidomaru jikan ga
Ugoki dasouto shiteru
Wasureta kunai kotobakari

Ashita no imagoro niwa
Watashi wa kitto naiteru
Anatawo omotterundarou

You will always be inside my heart
Itsumo anata dake no basho ga aru kara
I hope that I have a place in your heart too
Now and forever you are still the one
Ima wa mada kanashii love song
Atarashii uta utaeru made

You are always gonna be my love
Itsuka darekato mata koi ni ochitemo
I’ll remember to love you taught me how
You are always gonna be the one
Mada kanashii love song
Now and forever

Teori Dasar Elektronika dan Dasar Kelistrikan September 13, 2008

Posted by cafestudi061 in Catatan TTG-Elektronika.
add a comment

I. Teori dasar Elektronika dan Kelistrikan

 

  1. Teori Elektron dan teori Atom
  2. Arus listrik dan satuannya
  3. tegangan listrik dan satuannya
  4. Resistor (Hambatan listrik) dan satuannya
  5. Hukum Ohm dan Daya Litrik dan satuannya
  6. Pengenalan Komponen: 

Ø  Kode warna pada resistor

Ø  Kondensator

Ø  Dioda

Ø  Transformator

Ø  Transistor

 

II. Rangkaian Sederhana

 

1.      Rangkaian Flip Flop

2.      Rangkaian Sirine Kebakaran

 

 TEORI ELEKTRON dan TEORI ATOM

 

Teori Elektron

 

Teori Elektron dikemukakan oleh Democretos, yang mengatakan :

Jika suatu benda/Zat (padat, cair, gas) dibagi-bagi menjadi bagian yang terkecil dan bagian tersebut masih memiliki sifat asalnya disebut molekul. Kemudian jika molekul tersebut terus dibagi-bagi menjadi bagian yang sangat kecil sekali, dan bagian tersebut tidak memiliki sifat asalnya, disebut atom.

 

Atom berasal dari kata Yunani yang berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi.

A = tidak sedangkan tomos = dibagi-bagi.

Jadi Atom adalah bagian yang terkecil dari suatu molekul yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menurut reaksi kimia biasa.

Sedangkan molekul adalah bagian yang terkecil dari suatu benda yang masih memiliki sifat asalnya.

 

Teori Atom

Atom terdiri dari sebuah inti atom (nukleus) yang disusun oleh proton dan netron, dan dikelilingi oleh elektron-elektron.

Model Atom Hidrogen                          Model Atom Helium

 

 

 

 

                                                                                                                    = Proton

                                                                                                 = Elektron 

                                                                                                               O  = Netron

 

 

 

 

Proton adalah partikel penyusun atom yang bermuatan positip

Elektron adalah partikel penyusun atom yang bermuatan negatip

Netron adalah partikel penyusun atom yang tidak bermuatan (netral)

 

Sebuah atom dikatakan netral apabila jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti atom tersebut.

 

Atom netral jika diambil/dikurangi satu atau lebih elektronnya, maka atom tersebut tidak berkesetimbang (netral) lagi, karena kekurangan elektron. Atom yang kekurangan elektron akan bermuatan positip, disebut Ion Positip.

 

Atim netral jika ditambahkan satu atau lebih elektronnya, maka atom tersebut tidak berkesetimbang (netral) lagi, karena kelebihan elektron. Atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatip, disebut Ion Negatip

Elektron bebas = Elektron Valensi adalah elektron-elektron yang berada pada lintasan kulit atom terluar.

 

Sifat-Sifat Atom

 

Sifat-sifat atom antara lain :

a.Nomor atom suatu unsur menyatakan jumlah proton atau jumlah elektron                   dalam sebuah atom netral. (jumlah proton = jumlah elektron).

 

b. Suatu Unsur dinyatakan dengan :

         A

             X                 dimana : X = nama unsur

               Z                                     A = nomor massa

                                                      Z  = nomor atom

      c. Nomor massa suatu atom menyatakan jumlah proton dan netron dalam inti.

 

          Contoh:                                    1

                    1. Atom Hidrogen :           H

                                                           1  

                        Berarti, dalam atom H terdapat 1 elektron dan 1 proton.

                                                            4

                     2. Atom Helium :              He

                                                             2

                         Berarti, dalam atom He terdapat 2 elektron, 2 proton (Z), dan 2                              

                          Neutron ( A – Z ).

    

 

       d. Ion positip ialah atom yang kehilangan/kekurangan satu atau lebih  .

                               elektronnya.

       e. Ion Negatip ialah atom yang kelebihan satu atau lebih elektronnya.

 

Hukum Muatan Listrik

  1. Jika ada dua benda bermuatan sejenis saling berdekatan (positip dengan positip atau negatip dengan negatip), maka akan terjadi tolak menolak.
  2. Jika ada dua benda bermuatan tak sejenis saling didekatkan akan terjadi tolak menolak.

Kedua Hukum diatas dapat disimpulkan bahwa :

  1. Muatan sejenis akan tolakmenarik
  2. Muatan tak sejenis akan tarik menarik

 

 

 

 

 

 

 

 

            

      Gambar  2 a, Muatan yang sejenis                           Gambar 2 b, Muatan tak sejenis

 

Perpindahan Muatan Listrik

 

Berdasarkan kemampuan suatu bahan untuk memindahkan muatan listrik, dapat dibagi kelompok dalam :

  1. Konduktor atau penghantar

Yaitu benda atau bahan yang dapat memindahkan muatan listrik

Sifat konduktor antara lain:

a.mempunyai banyak elektron bebas.

   Elektron bebas yaitu elektron-elektron yang berada pada lintasan terluar dari

    Struktur atom.

b. elektron-elektron pada atom mudah berpindah dari lintasan yang dalam ke

    lintasan terluar.

c. Biasanya mudah mengantar panas/kalor seperti : besi, emas, perak, tembaga

    aluminium, kuningan dan lain-lain.

    Benda cair: larutan elektrolit ( H2SO4 ), air  ( H2O )

    Tubuh manusia, tanah dan sebagainya.

  

  1. Isolator atau Penyekat

Adalah benda atau bahan yang tidak dapat memindahkan muatan listrik.

Sifat dari isolator antara lain :

a. Ikatan elektron pada intinya sangat kuat. (tidak ada elektron bebas).

b. Sulit menghantar panas/kalor.

 

  1. Semikonduktor atau Setengah Penghantar

Adalah benda atau zat yang kurang baik untuk konduktor dan tidak sempurna sebagai isolator.

Contoh:

a. Silikon

            b. Germanium

            Kedua bahan tersebut biasa dipakai utnuk membuat komponen seperti :

1.      Dioda

2.      Transistor

3.      IC (Integrated Circuit = Rangkaian yang dimampatkan/terpadu).

4.      Micro chip.

 

ARUS LISTRIK dan SATUANNYA

 

Arus listrik adalah muatan-muatan negatip (elektron-elektron) yang mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.


Mengenai arus listrik ini diselidiki oleh Andre Marie Ampere, yang mengatakan :

(Kuat) Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar setiap sekon (detik). Pernyataan tersebut dapat ditulis dengan rumus :

            Q

I  =  ———-  dimana :    I  =  Arus listrik dalam satuan Ampere  ( A )

 t                          Q = Muatan listrik dalam satuan Coulomb  ( C )  

                                         t  = waktu dalam satuan sekon atau detik  ( s ) atau ( dt )

 

 1 Ampere yaitu apabila dalam suatu penghantar mengalir muatan sebesar satu

                           coulomb selama satu sekon ( detik ). 

 

                         1 coulomb                                                                18

1 Ampere  =  —————–                       1  Coulomb  =  6,3 x 10     elektron.

                          1 sekon

                                                                      Coulomb                                   Coulomb

Maka  berdasarkan satuannya  Ampere =  ————–    atau   Ampere  =  ————–

                                                                       Sekon                                        Detik

 

                                                 Coulomb  =  Ampere x  Sekon

 

                                                                       Coulomb

            Sedangkan untuk          Sekon     =  ————–

                                                                        Ampere

 

Ketiga rumus ini dapat diingat dengan menggunakan segitiga seperti berikut :

                                                                  Q

                                               1.  I   =  ———

                   Q                                             t

 

                                                2.  Q  =   I   x   t

 

              I           t                                         Q

                                                3.  t   =  ———

                                                                   I

 

Contoh Soal :

 

  1. Dalam suatu penghantar mengalir muatan sebesar 3600 coulomb, selama 4 menit. Berapakah besar arus listriknya ?

 

Diketahui :  Q  =  3600  C

                     t  =        4 menit = 4 x 60 s  = 240 s = 240 dt

 

Ditanyakan :  I  =  ?

 

                          Q              3600 C

Jawab :   I  =  ——-  =   ————-  =  15  Ampere

                            T                240 s

 

Jadi arus listrik yang mengalir =  15 ampere = 15 A

 

  1. Didalam sebuah penghatar selama 2 menit mengalir arus listrik sebesar 2 Ampere.  Tentukanlah besar muatan listriknya !

 

Diketahui  :  t  =  2 menit  =  2 x 60 detik  =  120 s = 120 dt

                     I  =  2  Ampere

 

Ditanyakan  :  Q  =  ?

 

Jawab :  Q  =  I  x  t   =  2 A  x  120  dt  =  240 A , dt  =  240 Coulomb.

 

Jadi muatan yang mengalir = 240 Coulomb = 240 C

 

.     3.  Muatan listrik sebesar 600 Coulomb mengakibatkan arus mengalir di dalam   

           penghantar sebesar 3 Ampere. Berapa lama muatan itu mengalir ?

 

Diketahui :  Q  =  600 Coulomb

                     I   =      3 Ampere

 

Ditanyakan : t  =  ?

                         Q               600  C

Jawab :  t  =  ———  =  ————  =  200  sekon  =  200  dt

                           I                   3  A

 

Jadi lama muatan itu mengalir =  200 sekon  =  200 detik

 

       4. Selama 20 menit di dalam penghantar mengalir muatan sebesar 1200 Coulomb.

            Berapakah besar arus listriknya  ?

 

Diketahui  :  t  =  20  menit  =  20  x  60 detik  =  1200  s  =  1200  dt

                     Q =  1200 Coulomb

 

Ditanyakan  :  I  =  ?

                           Q         1200 C

Jawab  :  I  =  ——– = ———–  =  1  Ampere   =  1  A

                            T          1200 s

 

Jadi arus listrik yang mengalir dalam penghantar =  1  Ampere  =  1  A

 

                                                                3

1  Ampere  =  1000  mili Ampere  =  10    m A

                                                                        3

            1 mili Ampere = 1000 mikro Ampere =  10   u A

 

1 Ampere  =  1000 m A = 1000.000  mikro Ampere

 

    Sumber Arus Listrik

 

     Sumber arus listrik adalah penghasil arus listrik. Sumber arus listrik ada 2 macam :

 

  1. Sumber arus listrik searah ( DC = Direct Current )

Yaitu sumber arus listrik yang tidak berubah fasenya. Pada gambar grafik yang memperlihatkan hubungan antara tegangan ( V ) dan waktu ( t ) pada

Arus Listrik searah ( DC ).                               

V   

 

 

 

 

 

 

                                                   t

          Gambar 3. Grafik Arus Listrik Searah ( DC)

 

Contoh Sumber arus listrik searah ( DC )

  1. Batere/Baterai  ( elemen kering )
  2. Accumulator ( aki = accu ) (elemen basah )
  3. Elemen Volta ( elemen basah )
  4. Solar sel
  5. Dinamo DC atau Generator DC
  6. Adaptor AC ke DC : a. Adaptor Sistem Perata Tunggal, b. Adaptor Sistem Cabang Tengah, c. Adaptor Sistem jembatan, d. Adaptor Sistem Dwi Kutub

   

  1. Sumbaer arus listrik bolak balik ( AC = Alternating Current )

Yaitu sumber arus listrik yang berubah-ubah fasenya setiap saat, jangka waktu tertentu mengalir ke satu arah,dan waktu yang lainnya kearah yang lain.

    V

 

 

 

 

 

                                                                                     t

 

 

 

              Gambar 4. Grafik Arus listrik bolak balik ( AC )

 

Contoh sumber arus listrik bolak balik ( AC )

  1. Generator AC
  2. Jala-jala PLN yang dihasilkan oleh :  PLTA, PLTU, PLTP, PLTN, dll.
  3. Inverter DC ke AC

Alat Ukur

Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik

 

 

TEGANGAN LISTRIK dan SATUANNYA

 

Tegangan Listrik dinyatakan dengan notasi V ( Volt ) atau Voltage dan juga dinyatakan dengan huruf E dari EMF yaitu singkatan Electro Motive Force

( gaya gerak listrik ) dan satuan tegangan Listrik adalah Volt.

.Tegangan listrik atau Potensial listrik

yaitu energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-muatan negatip (elektron-elektron) mengalir dalam suatu penghantar.

Pernyataan tersebut dapat ditulis dengan rumus :

              W

V  =  ———–  dimana :  V  = Tegangan listrik dalam satuan Volt  (  V  )

               Q                        W = Energi /tenaga/ kerja listrik dalam satuan  Joule  (  J  )

                                          Q  = Muatan listrik dalam satuan Coulomb  (  C  )

Untuk dapat memahami pengertian di atas dapat kita lihat dari keterangan pada gambar di bawah ini :

                 Arah aliran Arus listrik                                                      

A                       I = Arus Listrik                         B

                                                                               negatip

positip                                  e                                            

                                              Arah aliran elektron

Gambar 5. Elektron bergerak jika terdapat perbedaan potensial

 

Titik A (positip) dan titik B (negatip), karena A dan B terdapat selisih potensial, maka antara titik A dan titik B terjadi tegangan listrik ( beda potensial)

Untuk lebih jelasnya mari kita lihat gambar rangkaian tertutup ( Closed Circuit)

Di bawah ini :

    Positip

                                       I = arus Listrik

 

 

                         Batere                                                  Lampu  ( R )

                          ( V )

I

 

 

     Negatip                                                  e  = elektron

 

                  Dari gambar di atas arus listrik mengalir :

  1.  
    1. Di dalam sumber batere arus mengalir dari negatip ke positip,
    2. Di penghantar arus mengalir dari kutub positip ke kutub negatip

 

Satuan Tegangan Listrik atau potensial listrik dinyatakan dalam Volt ( V ).

1        Volt  =  1000  mili Volt   ( m V )

1   mV  =  1000  mikro Volt  ( u V )

                  1  Kilo Volt  =  1   KV  =  1000  Volt

                  1  Mega Volt = 1 MV  = 1000 KV

Alat Ukur

Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik.

 

RESISTOR ( HAMBATAN LISTRIK ) dan SATUANNYA

 

Resistor yaitu suatu bahan yang melakukan perlawanan jika dialiri oleh arus listrik.

Resistor diberi notasi dengan huruf R yang berasal dari kata Resistance. (perlawanan

Atau to resist = melawan).

Mengenai resistor ini dipelajari oleh George Simon Ohm, yang melakukan penelitian pada kolom air raksa.

Pengertian Satu Ohm

Satu Ohm adalah besarnya perlawanan sebatang air raksa/Kolom air raksa yang penampangnya serbasama (homogen), yang panjangnya 106,3 Cm, dan luas penampangnya 1 mm2  pada suhu 0 derajat Celsius.

 

Satuan Resistor/Hambatan Listrik

Satuan utnuk hambatan listrik atau Resistor adalah Ohm  (       = omega)

1 Megaohm  =  1 M       =  1.000  Kiloohm  =  1.000  K   

1 Kiloohm    =  1  K      =   1.000   ohm        =  1.000

1  Ohm          =  1           =  1.000  miliohm    = 1.000 m

1  miliohm     =  1          =   1.000  mikroohm=  1.000  u

 

Alat ukur

Ohmmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya hambatan listrik / resistansi.

Fungsi Resistor

  1. Mengatur arus listrik ( melawan arus listrik)
  2. Membagi arus listrik
  3. Membagi tegangan listrik
  4. Sebagai elemen pemanas; seperti solder, solder atraktor, heater, setrika listrik, rice cooker, kompor listrik dll.

Jenis Resistor

Ada 5 (lima) macam resistor yang kita kenal

  1. Resistor Karbon
  2. Resistor Kompon
  3. Resistor Kawat Gulung ( Wire Wound )
  4. Resistor Serbuk Besi
  5. Resistor Film Logam ( Metal Film )

 

Berdasarkan sifat dan kegunaannya resistor :

I. Resistor tetap ( Fixed resistor )

   Yaitu jenis resistor yang nilai hambatannya tidak berubah/tetap/tertentu.

    Nilai resistor ada yang dinyatakan dengan :

1.      Angka, misalnya : 1 Kiloohm, 1,2 ohm, 100 ohm, 100 Kiloohm dst.

2.      Dengan kode warna.

Untuk menentukan nilai resistor dengan kode warna kita perlu meningat akronim dari warna-warna yang digunakan pada resistro tersebut seperti:

 Hi Co Me Ji Ku Hi Bi U A P E P Non, yaitu singkatan dari Hitam, Coklat, Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih, Emas, Perak dan

Tidan berwarna/tak berwarna (None = Not any one).

Simbol :

 

 

II. Resistor Tidak Tetap (Vaiabel Resistor)

     Yaitu jenis resistor yang nilai hambatannya tidak tetap/dapat diatur/dapat      .

      Diubah-ubah/bervariasi.

      Contoh dari Variabel Resistor:

1.      Trimmer Potensiometer (Trimpot)

Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya diubah dengan menggunakan obeng.

Simbol  :

 

 

2.      Potensiometer ( Variabel Resistor )

       Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah/

        bervariasi.

     Simbol  :

 

     Fungsi Variabel Resistor

           1. Untuk mengatur Volume, yaitu mengatur keras lunak suara secara       

        keseluruhan.

       2. Untuk mengatur Treble, yaitu mengatur nada-nada tinggi.

       3. Untuk mengatur Bass, yaitu mengatur nada-nada rendah.

       4. Untuk mengatur Balance, yaitu mengatur suara loudspeaker saluran kiri

           maupun saluran kanan agar seimbang.            

 

       3. Negative Temperatur Coefficient (NTC)

            Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya dipengarugi/berganting

             Suhu disekitarnya. Jika suhu semakin naik/besar mengenai NTC, maka nilai

              Hambatannya semakin kecil, jika suhu semakin kecil, maka nilai hambatann-

              nya semakin besar.

             NTC  disebut juga dengan nama lain Termister

             Simbol :

            

              Fungsi :

1.      Sebagai saklar otomatis/elektronik

2.      Melindungi komponen elektronika

 

4.Positive Temperatur Coefficient ( PTC )

           Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya dipengaruhi /bergantung

             Suhu disekitarnya. Jika suhu sekamin nai/besar mengenai PTC, maka nilai   

      Hambatannya semakin besar, jika suhu semakin kecil, maka nilai hambatan-

      Nya semakin besar.                 

             Simbol :

 

             Fungsi :

1.      Sebagai saklar otomatis/elektronik

2.      Melindungi komponen elektronik.

 

   5.Light Dependent Resistor ( LDR )

     Yaitu jenis resistor tidak tetap yang nilai hambatannya dipengaruhi/bergantung

            cahaya yang jatuh pada LDR tersebut.

 

             Simbol :

 

              Fungsi :

1.      Sebagai sensor cahaya pada foto/film

2.      Sebagai saklar otomatis/elektronik

 

  1. Magnetic Dependent Resistor ( MDR )

Yaitu jenis resistor tidak tetap yang dipengaruhi/bergantung pada magnit.Jika medan magnit banyak mengenai MDR, maka nilai hambatannya semakin besar, tetapi jika medan magnit sedikit mengenai MDR, maka nilai hambatannya semakin kecil.

 

III. Menentukan Nilai Resistor Tetap dengan Kode Warna pada Resistor

       Untuk menentukan nilai resistor ada beberapa hal yang perlu diingat ;

1.      Memahami kedudukan warna-warna tersebut pada resistor tetap.

A, Warna pertama  : Untuk menyatakan angka pertama ( digit ke-1 )

B. Warna kedua     :  Untuk menyatakan angka kedua  ( digit ke-2 )

C. Warna ketiga     :  Untuk menyatakan banyaknya nol atau faktor pengali

                                  Atau pangkat dari bilangan 10..

           D.Warna keempat :  Untuk menyatakan toleransi ; Emas = 5 %, Perak = 10 %

                   Dan Non = Tak berwarna = 20 %                                1

2.      Jika Emas berada pada warna yang ketiga, maka faktor pengalinya = 0,1 = —-

                                                                                                                            10                                                                                                                     1

3.      Jika Perak pada warna ketiga, maka faktor pengalinya = 0.01 =  ——–                                    

                                                                                                            100

4.      Dan yang pentingnya adalah hafal akronim HiCoMeJiKuHiBUAPEPNon

Yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,  5 %,  10 %, dan 20 %

.

Tabel Warna Resistor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                          1         2 2  

 

 

 

Contoh Soal : :

 

  1. Sebuah resistor memiliki warna Coklat – Hitam – Merah – Emas. Tentukan :

A, Nilai Resistor ( NR ) = ?

            B. Nilai Toleransi ( Tol ) = ?

            C. Nilai resistor berada antara    s/d 

                 Nilai Resistor Minimum ( NR Min ) = ?

     Nilai Resistor Maksimun ( NR Maks ) = ?

 

             Penyelesaian :

       1.  Coklat = 1

            Hitam  = 0

                                2

             Merah = 10    = 100

             a. Nilai resistor = NR = 10 x 100 = 1000 ohm  = 1 kiloohm

            Emas = 5 %

                               5                           5

             b. Tol = ——— x NR  =  ——— x 1000 ohm = 50  ohm

                             100                       100

            c. NR min   = NR – Tol   =  1000 ohm – 50  ohm  =   950  ohm

                NR maks = NR + Tol  =   1000 ohm + 50  0hm = 1050  ohm

                Jadi Nilai resistor berada antara  =   950  ohm  s/d  1050  ohm

 

  1. Sebuah rsistor  memiliki warna  Merah – Merah – Coklat – Emas. Tentukan : 
    1. Nilai resistor ( NR ) = ?
    2. Nilai Toleransi  ( Tol ) = ?
    3. Nilai Resistor berada antara    s/d 

 

       Penyelesaian :

           

.Merah  =  2

.Merah  =  2

                    1

 Coklat =  10    =  10

             a.NR = 22 x 10  =  220  ohm

              Emas = 5 %

                               5

             b. Tol = ——– x 220  ohm  =  11  ohm

                             100

              c. NR min   =  220  ohm    11  ohm  = 209  ohm

                  NR maks =  220 ohm  +  11  ohm  = 231  ohm

             Jadi  NR berada antara =  209  ohm  s/d  231  ohm

 

  1. Sebuah resistor memiliki warna Merah – Kuning – Hijau – Perak. Tentukan :
    1. Nilai Resistor ( NR ) = ?
    2. Nilai Toleransi ( Tol ) = ?
    3. Nilai Resistor berada antara …. S/d …

      NR min   = ?

NR maks = ?

 

         Penyelesaian :

 

          Merah  =  2

          Kuning =  4

                               5

          Hijau    =   10  = 100.000

          a. NR    =  24  x  100.000  0hm  =  2.400 .000 ohm  = 2.400  ohm  =  2,4  Mohm

                                            10

              Perak = 10 %  = ——-

                               10        100

           b.Tol     =  —— x 2.400.000  0hm  =  240.000  ohm  =  240  Kiloohm

                              100

            c. NR min    =  2.400.000 ohm    240.000  ohm  =  2.160.000  ohm

                NR maks  =  2.400.000 ohm +  240.000  ohm  =  2.640.000  ohm

             Jadi NR berada antara = 2.160.000  ohm  s/d  2.640.000  ohm

 

  1. Warna pada resistor  Coklat – Merah – Jingga – Non. Tentukan :
    1. Nilai resistor ( NR ) = ?
    2. Nilai Toleransi ( Tol ) = ?
    3. NR berada  antara …. S/d ….

NR min    = ?

NR maks  = ?

 

             Penyelesaian :

 

              Coklat   =  1

              Merah   =  2

                                     3

               Jingga   =  10    =  1.000

               a. NR    =  12  x  1.000  ohm  =  12.000  ohm

                                                                              20

                   Non  =  Tak berwarna  =  20 %  =  ——–

                                  20                                       100

                b. Tol  =  ——– x 12.000  ohm  =  2.400  ohm

                                  100

 

                c. NR min    =  12.000  ohm     2.400  ohm  =    9.600  ohm

                    NR maks  =  12.000  ohm  +  2.400  ohm  =  14.400  ohm

                  Jadi NR berada antara  =  9.600  ohm  s/d   14.400  ohm

 

  1. Warna pada resistor  Merah    Ungu    Emas    Emas. Tentukan :                 a.Nilai Resistor ( NR )   = ?

b. Nilai toleransi ( Tol ) = ?

            c. NR berada antara … s/d ….

                NR min    =  ?

                NR maks  = ?

 

             Penyelesaian :

 

                Merah  =  2

                 Ungu   =  7           1              -1

                 Emas   =  0,1  =  —–  =  10

                                              10

 

                 a. NR   =  27  x  0,1   =  2,7   ohm

                                                     5

                      Emas  =  5 %  = ——–                   

                                                   100

                                     5                              13,5

                 b. Tol   =  ——  x  2,7  ohm  = ——–  ohm  =  0,135  ohm

                                   100                            100

                 c. NR min    =  2,7  ohm    0,135  ohm  =  2,565  ohm

                     NR maks  =  2,7  ohm  + 0,135  ohm  =  2,835  ohm

 

                 Jadi NR berada antara  =  2,565  ohm  s/d  2,835  ohm

 

 

HUKUM  OHM

   

                                                                                                                  I = Arus listrik            George Simon Ohm telah melakukan percobaan-

percobaan dan membuktikan bahwa terdapat

hubungan yang erat antara arus listrik ( I ), tegangan

listrik ( V ) dan hambatan listrik/Resistor ( R ).

Hubungan tersebut dikenal dengan Hukum Ohm

Yang berbunyi :                                                             V +

Dalam suatu rangkaian tertutup ( Closed Circuit )                                                R

Kuat arus listrik ( I ), sebanding atau berbanding

lurus dengan tegangan listriknya ( V ), dan ber-

banding terbalik dengan hambatan listriknya ( R ).                I=Arus listrik

 

Pernyataan tersebut dapat ditulis secara matematis :               Rangkaian Terturup

 

               V           Keterangan : I  =  Arus listrik dalam satuan Ampere  ( A )

    I   =  ——-                            V =  Tegangan listrik dalam satuan  Volt ( V )

               R                                R  =  hambatan listrik/Resistor dalam satuan Ohm (    )

 

Untuk memudahkan mengingat Rumus tersebut dapat kita perhatikan segi tiga penghafal berikut :

                                                   V                                     Volt

                                 1.   I  =  ———     =    Ampere  = ———–

                                                    R                                    Ohm

              V            

          ———

           I   |  R            2.   V  =  I  x  R     =      Volt    =   Ampere x  Ohm

                |

                                              

                                                     V                                   Volt

                                 3.   R  =  ———     =     Ohm   =  ———– 

                                                     I                                 Ampere

 

 

Contoh Soal :

 

  1. Sebuah rangkaian dipasang pada tegangan 12 volt, jika hambatannya 60 ohm.

Tentukan besar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut ?

 

Penyelesaian :

 

Diketahui   :  V  =  12  Volt

                      R  =   60  ohm

 

Ditanyakan :  I   =   ?

 

Jawab  :                 V            12  Volt                1

                   I  =   ——-  =  ————-  =  ——–  =  0,2  Ampere

                                R            60  ohm               5

           

  1. Pada sebuah rangkaian mengalis arus listrik sebesar 1500 miliAmpere

dan hambatan listriknya  40  ohm. Tentukan besar tegangan yang dipasang

pada rangkaian tersebut ?

 

Penyelesaian :

 

Diketahui    :  I   =   1500 miliAmpere  =  1,5  A

                       R  =       40  ohm

 

Ditanyakan   : V  =   ?

 

Jawab   :

                    V  =  I  x  R   =  1,5  A  x  40  ohm

                                          =  60  Volt

 

  1. Sebuah setrika listrik dipasang pada tegangan 240  Volt, dan arus listrik yang  

mengalir pada setrika tersebut adalah 3  Ampere. Berapakah besar hambatan

dari sertika tersebut  ?

 

Penyelesaian :

 

Diketahui      :  V  =  240  Volt

                           I   =      3 Ampere

 

Ditanyakan   :   R  =   ?

 

Jawab   :                    V               240   Volt

                      R  =  ———  =  —————  =   80   ohm

                                    I                3 Ampere

  1. Sebuah lampu dipasang pada tegangan 120  Volt, dan hambatannya 400 ohm.

Tentukan berapa besar arus listrik yang mengalir pada lampu tersebut  ?

 

Penyelesaian :

 

Diketahui     :  V  =  120 Volt

                          R  =  400  ohm

 

Ditanyakan  :    I   =   ?

 

Jawab  :                         V                 120  volt                 3  Volt

                          I    =  ———  =  ————–  =  ————

                                        R               400  ohm              10 ohm

 

                                                  =   0,3   Ampere

 

  1. Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan sebesar 300  ohm, dan mengalir

arus sebesar  10 miliAmpere. Pada tegangan berapakah rangkaian dipasang ?

 

Penyelesaian :

 

Diketahui     :    R   =   300  ohm

                            I   =      10  miliAmpere  =  0,01  Ampere

 

Ditanyakan  :   V  =  ?

 

Jawab   :

                           V  =  I  x  R   =  0,01  Ampere  x  300 ohm

                                                 =  3  Volt

 

  1. Antara titik-titik a dan b pada suatu rangkian terdapat resistor/hambatan listrik

2 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 2 Ampere. Jika, potensial di titik

a = 5 Volt. Berapakah potensial di titik b ?

 

Penyelesaian :

 

Diketahui  :  R      =  2   Ohm                             R  =  2  ohm

                       Va   =   5  Volt                  a                                b

                        I      =   2  Ampere

 

            Ditanyakan :   Vb  =   ?

 

                                                                                 I                5 V

             Jawab :

                            Va    Vb   =  I  x  R

                            5 V –  Vb   =  2  x   2

                                       Vb  =   5 V –  4  V

                                        Vb  =   1  volt

 

              Jadi, potensial di titik b adalah  =  1  Volt  =  1  V

  1. Antara titik a dan b pada suatu rangkaian terdapat resistor/hambatan listrik

4 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah  3  Ampere. Jika, potensial di titik a = 24  Volt. Berapakah potensial di titik B.

 

Penyelesaian :

 

            Diketahui :   R   =   4  Ohm                                       R  =  4  ohm

                                   I    =   3  Ampere                     a                                        b

                                   Va =   24  Volt

              

             Ditanyakan :  Vb  =  ?

 

              Jawab :                                                            I                  24 Volt

 

                            Va      Vb   =   I  x  R

                             24 V –  Vb  =   3  x  4

                                          Vb  =  24  V    12  V 

                                           Vb =   12  V

 

              Jadi, potensial di titik b  adalah =  12  Volt  =  12  V

 

 

DAYA LISTRIK dan SATUANNYA

Daya Listrik adalah usaha listrik dalam suatu penghantar setiap detik.

Pernyataa ini dapat ditulis dengan rumus :

 

               W                                  V x I x t

  P  =  ———-       atau    P   =  ————–      maka      P  =   V x I

                 t                                        t

 

 

Keterangan :    P  =  Daya listrik dalam satuan  Watt

                        V  =  Tegangan listrik dalam satuan  Volt

                         I  =  Arus listrik dalam satuan  Ampere

                        W =  Usaha listrik dalam satuan Joule

                        W =  V x I x t

                         t  =  Waktu dalam satuan detik atau sekon

Jika kita hubungkan antara Hukum Ohm dengan Daya Listrik maka diperoleh : 

                                                                                                                              2

                                                       V                                                 V             V

1.     P  =  V  x  I       jika    I  =  ——–       maka    2.    P   =  V x ——- =  ——–

                                                        R                                                 R             R 

 

 

                                                                                                                         2

.    P  =  V  x  I       jika   V  =  I  x  R     maka     3.    P  =   I   x  I   x  R  =  I  x  R    

 

 

Jadi untuk menentukan besarnya Daya Listrik dapat kita selesaikan dengan menggunakan tiga buah rumus seperti di atas.

 

Contoh Soal :

 

1.  Sebuah rangkaian listrik dipasang tegangan 110 Volt, jika arus yang mengalir 2

     Ampere. Berapa besar daya listriknya ?

 

      Diketahui   :  V  =  110  volt

                             I  =      2  Vmpere 

 

      Ditanyakan :  P  =   ?

 

       Jawab      :    P   =  I  x  V   =   2  A  x  110  V

                                                   =   220  Watt

 

2.  Arus listrik yang mengalir pada sebuah lampu 500 miliAmpere, jika hambatannya         

     100  ohm. Berapakah besar daya listriknya ?

            

      Diketahui     :  I  =  500 mA  =  0,5  A

                             R  =  100  ohm

 

 

       Ditanyakan  :  P  =  ?

                                      2                            2

       Jawab     :   P   =   I     x  R   =   ( 0,5 )    A  x   100  ohm

                                                     =  0,25  A  x  100  ohm

                                                     =   25   Watt

 

  3.  Sebuah rangkaian menggunakan daya listrik sebesar 14.400 Watt.Jika tegangan

       yang terpasang 240  Volt, tentukan besar arus yang mengalir pada rangkaian ?

 

        Diketahui    :  P   =  14.400  Watt

                               V   =       240  Volt

 

        Ditanyakan  :   I  =   ?

                                                                        P            14.400 Waat

        Jawab   :    P  =  I  x  V,  maka   I  =  ——— =  ——————

                                                                        V                 240  Volt

                                                                                 =   60  Ampere

 

   4,  Sebuah lampu dipasang pada tegangan 120  Volt, dan hambatannya 600 ohm.

    Tentukan besar daya listriknya  ?

 

 

         Diketahui    :   V  =   120  Volt

                                 R  =    600  ohm

 

          Ditanyakan :   P   =   ?

 

 

 

                                                2                     2

                                            V             ( 120 )    Volt         14.400 Volt

          Jawab    :    P   =   ———  =  ——————  =  —————–

                                            R               600       ohm              600  ohm

 

                                                       =   24   Watt

 

5. Sebuah rangkaian hambatannya 7200 ohm dan menggunakan daya listrik

sebesar  18  Watt. Pada tegangan berapakah rangkaian tersebut dipasang ?

 

Diketahui    :  R  =  7200  ohm

                       P  =      18   Watt

 

Ditanyakan  :   V   =   ?

                                  2

                              V                       2 

Jawab   :   P  =  ———-   maka  V     =   P  x  R     jadi   V   =      P   x   R

                                           R

 

                                                                  V   =      18 Watt x  7200  ohm

 

                                                                        =       129600 

 

 

                                                                         =  360  Volt    

 

Membuat Film ala Pelajar SMA – Persiapan Awal ( Sumber Daya Manusia dan Peralatan) September 11, 2008

Posted by cafestudi061 in Videografer.
add a comment

 

by luphkimm

 

Yuk bikin film yuk!!! Nah ini dia artikel mini Membuat Film ala Pelajar SMA , ok deh to the point ajah. Saya bagi dua bagian penting yaitu Sumber Daya Manusia dan Peralatan.

.

Sumber Daya Manusia

Dalam persiapan awal pembuatan suatu film yang pertama kali harus kita lakukan adalah membuat dan membagi tim.

Sutradara

Tugasnya mengatur pembuatan film gak cuma mengatur artis dan jalan cerita saja tapi juga mengatur kameraman, tata rias dan lainya agar film memiliki kualitas yang top markotop. Carilah sutradara yang pandai berbicara dan karismatik(atau berjiwa pemimpin) karena dalam pembuatan film sutradaralah sebagai pemimpinya namun ingat sutradara harus memiliki jiwa perfilman

Artis dan Aktor

Artis dan aktor biasanya dipilih oleh sutradara dengan pertimbangan jago akting dan wajahnya sesuai dengan tokoh dalam cerita.

Ide Cerita / Penulis naskah

Yang membuat cerita dan naskah dibutuhkan kreatifitas yang orisinil dan pikiran yang terbuka. Dewasa ini cerita humor yang paling digemari maklum aja banyak orang yang stress 🙂 jadi manfaatkanlah kesempatan ini.

Kameraman

Ya sudah tentu kameraman adalah orang yang mampu menggunakan kamera. Bagi Anda yang terpilih menjadi kameraman namun belum memiliki pengalaman syuting untuk film cobalah simak beberapa film dan gunakan jurus ATM(Amati, Tiru dan Modifikasi) untuk mempelajari cara pengambilan gambar yang bagus.

Tata Rias

Apalagi yang ini pasti sudah pada tahu tugasnya. Yang terpenting bagi seorang tata rias selalulah berkoordinasi dengan kameraman cobalah cek artis yang sudah ditata rias apakah sudah nampak menarik di kamera, caranya mudah saja sorotlah yang sudah didadanin dan lihat tuh wajahnya kayak kamera gak?!? maksudnya camera face hehehe…

Video Editting

Tugas seorang Video Editor adalah mengedit video hasil rekaman. Dalam proses editing pengaturan tata suara seperti musik, SFx(Sound Effect) dan BGM(BackGround Music) dilakukan. Biasanya seeh dalam kasus pembuatan film ala pelajar SMA tugas penata suara menjadi satu dengan Video Editting agar nggak repots. Bagi Video Editor gunakanlah perangkat lunak Ulead VideoStudio sepengalaman saya perangkat ini mudah digunakan dan kaya akan fasilitas.

Pencahayaan

Khusus pencahayaan saya gunakan untuk malam hari agar gambar yang dihasilkan tidak gelap. Saya pribadi tidak menggunakan alat pencahayaan yang canggih cukup menggunakan lampu yang besar dan terang seperti emergency lamp minimal dua biji untuk menerangi dari arah kanan dan kiri tempat syuting.

Pembagian tim ini merupakan hasil pengalaman saya dan sifatnya tidak paten, silakan Anda kembangkan lagi mungkin ditambah penata suara, donatur, stuntman dkk 🙂

.

Peralatan

Untuk peralatan syuting seperti pakaian, alat tata rias dsb kayaknya gak usah saya jelaskin pasti Anda sudah paham silakan serahkan pada mereka yang mendapat bagianya 🙂 . Pada bagian ini peralatan yang akan saya bahas adalah peralatan secara teknis yaitu Kamera. Biasanya kameralah yang menjadi masalah.

.

~ Saya Bertanya Saya Menjawab ~

  • Ada yang ingin membuat film tapi gak punya kamera, apa ya solusinya?Simpelnya pinjam saja atau sewa!!! Daripada gak bikin film ya toh?!?!?!?

.

  • Eit… ternyata kamera seperti Handycam gak ada, gimana tuh? Pake ajah kamera digital, sudah banyak kamera digital yang bisa merekam walau tak sebagus Camcorder(kamera perekam) sejenis Handycam.

.

Lebih Baik Saya Membuat Film Dengan Kamera Digital daripada Saya Tidak Membuat Film Sama Sekali

.

Kualitas gambar hanya prioritas kesekian, kualitas gambar bisa dipercantik pada saat proses editing ini menjadi tugas besar bagi video editor. Yang terpenting dalam sebuah film adalah CERITA. Contoh saja seperti film Ayat-Ayat Cinta mampu menggegap gempita rakyat Indonesia karena jalan ceritanya yang oh… menyentuh kalbu…

Mungkin ada profesional dan senior yang ingin mengoreksi atau menambahkan?

Mutu Pendidikan Kita Rendah, yang salah siapa….? September 11, 2008

Posted by cafestudi061 in Pendidikan.
add a comment

Oleh: Ricky Ekaputra Foeh.,MM

Pengantar

Tidak terasa dalam bulan ini Republik-ku telah berulangtahun yang ke 63. sebuah perjalanan panjang bangsa ini, menapaki hari hari yang penuh harapan. Membangun kejayaan bangsa yang makin lama makin redup seiring perubahan yang terjadi. Kita hidup dalam dunia yang penuh perubahan. Jika kita kita mampu mengelola perubahan itu menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi kita maka dengan sendirinya kita akan tergilas didalam perubahan itu. Perubahan terjadi dimana mana, termasuk dalam dunia pendidikan kita. Dewasa ini Sumber Daya Manusia dituntut mampu berkompetisi dalam dalam dunia global. Membangun sumber daya manusia berkualitas tentu merupakan suatu tantangan tersendiri.
Akhir-akhir ini bangsa Indonesia diperhadapkan dengan sangat terpuruk nya mutu pendidikan, walaupun tidak dapat kita pungkiri dilain sisi terdapat beberapa anak bangsa berhasil mencetak prestasi yang membanggakan bagi kita semua. Tentunya kita tidak dapat berpuas diri dengan hanya mengandalkan beberapa orang saja dari sekian ratus juta jiwa anak bangsa yang hidup di republik ini dalam mencetak berbagai prestasi berkaliber dunia.
Di Nusa Tenggara Timur mutu pendidikan kita sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil ujian nasional yang sangat terpuruk dan merosot. Masing-masing orang mulai mencari kambing hitam. Berbagai kesalahan ditimpakan kepada Guru yang tidak cakap mengajar, Siswa yang kurang belajar, Orang tua yang tidak bisa mendidik, lembaga pendidikan yang tidak mampu mengelola sebuah konsep pendidikan yang bermutu, bahkan pemerintah yang dinilai kurang cermat dalam menyusun kurikulum.
Mencermati tulisan saudara M. Hamatara (Dosen Undana Kupang) Kamis tertanggal 7 AGUSTUS 2008 dibawah judul UNAS YANG KELABU Siapa Kambing Hitam? Membuat kita seakan perlu merefleksikan diri untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada dan bukannya kecenderungan untuk saling mempersalahkan juga muncul ditengah tengah kita seperti pandangan para pengamat beberapa waktu lalu antara lain; Prof. Dr. August Benu, MS mengaku sangat kecewa atas hasil seleksi SPMB Undana hal ini menunjukkan bahwa fondasi pendidikan di NTT di tingkat bawah tidak bermutu. Lain lagi dengan pandangan saudara Lebe Laurensius (SMUN 2 Kupang) yang menambahkan, bahwa untuk mengejar mutu pendidikan, tidak hanya menjadi tanggung jawab guru di lembaga pendidikan, tetapi harus didukung kuat oleh orangtua di rumah serta komponen pendidikan lainnya. “Bermutu tidaknya pendidikan seorang siswa itu pertama terletak di tangan para orangtua, karena anak lebih banyak didampingi orangtua. Sedangkan guru dan komponen lainnya hanya beberapa saat saja. Pandangan lain yang mencuat adalah berasal pengamat pendidikan NTT Drs. John Manulangga, M.Ed berpendapat bahwa Pengelola lembaga pendidikan di NTT diharapkan jangan mendidik peserta didik hanya sekadar untuk mendapatkan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB). Tetapi harus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, agar output yang dihasilkan mampu bersaing di tengah masyarakat.

Mutu Pendidikan

Kesadaran akan pentingnya mutu pendidikan sungguh merupakan tantangan yang tidak ringan. Jikalau kita baru berpikir bahwa kita harus berubah, sesungguhnya kita sudah terlambat untuk itu. Oleh karenanya permasalahan ini harus segera diatasi. Mutu pendidikan yang terpuruk di negeri ini harus kita tekan. Setiap lembaga pendidikan yang ada di republik ini memiliki tanggung jawab besar terhadap mutu pendidikan yang dimulai dari proses pendidikan itu sendiri dan berakhir pada hasil pendidikan yang dicapai.
Berbicara mengenai mutu pendidikan sebenarnya kita membicarakan tentang dua sisi yang sangat penting yaitu proses dan hasil. Mutu dalam “proses pendidikan” melibatkan berbagai input, seperti; bahan ajar (kognitif, afektif, atau psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru) sarana prasarana lembaga pendidikan, dukungan administrasi, berbagai sumber daya dan upaya penciptaan suasana yang fair dan nyaman untuk belajar. Mutu dalam konteks “hasil pendidikan” mengacu pada prestasi yang dicapai oleh lembaga pendidikan pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap akhir semester/cawu, akhir tahun, 3 tahun, bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (student achievement) dapat berupa hasil test kemampuan akademis (misalnya ulangan umum dan ujian nasional). Dapat pula berupa prestasi di bidang lain seperti cabang olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya: komputer, beragam jenis teknik, jasa. Bahkan prestasi lembaga pendidikan dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang (intangible) seperti suasana disiplin, keramahtamahan, keakraban, saling menghormati, kebersihan, toleransi, dsb. Antara proses dan hasil pendidikan yang bermutu saling berhubungan satu sama lainnya, akan tetapi agar proses pendidikan dapat bermutu dan tepat sasaran, maka mutu dalam artian hasil (ouput) harus dirumuskan lebih dahulu oleh Lembaga Pendidikan. Lembaga Pendidikan wajib menetapkan target yang jelas untuk dicapai setiap tahun atau kurun waktu tertentu. Berbagai input dan proses harus selalu mengacu pada mutu-hasil (output) yang ingin dicapai. Dengan kata lain tanggung jawab lembaga pendidikan dalam memperbaiki mutu pendidikan bukan hanya pada proses pendidikan saja, melainkan lebih dari pada itu adalah pada hasil yang dicapai.
Untuk mengetahui hasil/prestasi yang dicapai oleh lembaga pendidikan ‘ terutama yang menyangkut aspek kemampuan akademik atau “kognitif” dapat dilakukan benchmarking (menggunakan titik acuan standar, misalnya : NEM oleh PKG atau MGMP). Evaluasi terhadap seluruh hasil pendidikan pada tiap lembaga pendidikan baik yang berdasarkan titik acuan standar (benchmarking) maupun kegiatan ekstra-kurikuler dilakukan oleh individu lembaga pendidikan sebagai evaluasi diri dan dimanfaatkan untuk memperbaiki target mutu dan proses pendidikan tahun berikutnya.

 

 

Lembaga Pendidikan Unggulan

Lembaga pendidikan unggulan itu sesungguhnya dibangun secara bersama-sama oleh seluruh warga lembaga pendidikan, bukan hanya oleh pemegang otoritas pendidikan atau owner lembaga pendidikan saja melainkan melibatkan seluruh komponen didalamnnya. Berbagai komponen dalam lembaga pendidikan yang ikut bertanggung jawab dan terlibat dalam proses pendidikan antara lain kepala lembaga pendidikan, wakil kepala lembaga pendidikan, guru, konsultan ahli dan staf lainnya sehingga akan menciptakan iklim lembaga pendidikan yang mempu membentuk keunggulan lembaga pendidikan. Diperlukan adanya synergy dengan berbagai pihak antara lain lembaga pendidikan, masyarakat dan pemerintah dengan tanggung jawabnya masing – masing ini. Pengelola sebuah lembaga pendidikan harus mampu memahami konsep penting pendidikan yang diluncurkan oleh pemerintah sehingga mampu menjawab tuntutan publik akan pendidikan bermutu.
Didalam masyarakat yang komplek seperti sekarang dimana kita hidup dalam dunia yang penuh dengan perubahan yang telah membawa kepada perubahan tata nilai yang bervariasi dan harapan yang lebih besar terhadap pendidikan terjadi begitu cepat, maka diyakini bahwa kita perlu menyesuaikan diri dengan perubahan yang agar kita tidak tergilas didalamnya. Kondisi ini telah membawa kepada suatu kesadaran bahwa lembaga pendidikan harus dikelola secara profesional sehingga mampu merespon aspirasi masyarakat secara tepat dan cepat dalam hal mutu pendidikan. Institusi pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia dan menjawab harapan bangsa.
Konsep manajemen peningkatan mutu berbasis lembaga pendidikan ini membawa isu desentralisasi dalam manajemen (pengelolaan) pendidikan dimana birokrasi pusat hanya berperan sebagai penentu kebijakan makro, prioritas pembangunan, dan standar secara keseluruhan melalui sistem monitoring dan pengendalian mutu sedangkan tanggung jawab individu lembaga pendidikan dan masyarakat pendukungnya untuk merancang mutu yang diinginkan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya, dan secara terus menerus menyempurnakan dirinya sehingga berakhir kepada peningkatan mutu siswa (lulusan).
Di Nusa Tenggara Timur terdapat beberapa lembaga pendidikan unggulan salah satu diantaranya adalah SMA Kristen Mercusuar. Tentunya banyak pihak yang bertanya dan ingin mengetahui tentang keunggulan lembaga pendidikan yang berprestasi luar biasa tersebut; SMA Kristen Mercusuar yang memiliki AKREDITASI A (Terbaik) dari Dinas Pendidikan & Kebudayaan Propinsi Nusa Tenggara Timur. Lembaga Pendidikan ini berproses dengan mengacu dan menerapkan sepenuhnya kurikulum nasional serta menambah berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan ketrampilan untuk memperluas wawasan peserta didik agar dapat berkompetisi secara global. Setiap peserta didik dibekali dengan penguasan IPTEK seperti: Manajemen informatika dan access internet yang terbuka sehingga dapat diakses kapan saja. Lembaga ini juga menerapkan Full Day School, pengawasan KBM yang ketat, pengawasan kemajuan belajar siswa oleh Pusat Informasi dan Pengendalian Mutu SMP-SMA Kristen Mercusuar secara teratur dan sistematis, & Penerapan Metode Pengajaran Moderen. SMA Kristen Mercusuar juga merupakan Sekolah Pertama dan Satu-satunya di NTT yang menerapkan Rombongan belajar per kelas 20 – 25 siswa dengan di dampingi oleh 2 (dua) orang guru dalam 1 kelas. Memasuki tahun ajaran 2008 / 2009 ini, SMP – SMA Kristen Mercusuar mulai meluncurkan program E – Learning, sebuah proses pembelajaran yang berbasis teknologi wifi-hotspot memampukan siswa mengakses bahan belajar secara baik. Kegiatan kegiatan lainnya yang tidak kalah pentingnya untuk meningkatkan kadar keimanan seluruh komponen dalam lingkup SMP – SMA KRISTEN MERCUSUAR menerapkan kegiatan kerohanian secara terpadu dalam lingkungan pendidikan berupa kegiatan ibadah bersama dan kegiatan pendalaman alkitab. Secara singkat semua upaya (proses) yang dilaksanakan secara terpadu tersebut sebagai upaya mempersiapkan dan memenuhi kebutuhan masa depan para peserta didik sehingga dapat bersaing dalam kompetisi global.

Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada setiap lembaga pendidikan di Indonesia umumnya dan di Nusa Tenggara Timur khususnya, maka diperlukan partisipasi aktif dan dinamis dari orang tua, siswa, guru dan staf lainnya termasuk institusi yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan lembaga pendidikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan antara lain:
Lembaga Pendidikan perlu membentuk sebuah unit kerja yang bertugas melakukan penyusunan basis data dan profil lembaga pendidikan secara sistimatis yang menyangkut berbagai aspek akademis, administratif (siswa, guru, staf), dan keuangan. Hal ini memudahkan bagi guru dan kepala lembaga pendidikan sehingga mereka hanya fokus pada KBM sedangkan urusan administrasi menjadi tugas dan tanggungjawab daripada Unit Informasi dan Pengendalian Mutu. Masalahnya sekarang adalah kebanyakan diberbagai lembaga pendidikan telah ada staf administrasi namun dalam jumlah yang terbatas sehingga memaksa guru dan kepala lembaga pendidikan terpaksa turun tangan menangani masalah administrasi dan keuangan. Yang lebih parah lagi adalah para kepala sekolah terlihat sangat sibuk dengan urusan administrasi dan keuangan sehingga kurang melakukan supervisi terhadap guru. Unit kerja seperti Pusat Informasi dan pengendalian Mutu bertugas melakukan evaluasi internal (internal assesment) dalam sebuah lembaga pendidikan untuk menganalisa sumber daya lembaga pendidikan, kinerja personil lembaga pendidikan dalam kerangka mengembangkan dan mencapai target kurikulum. Semua proses ini harus dipantau secara teratur dan berkesinambungan sehingga akan terasa hasilnya. Informasi yang terangkum dengan sistematis tersebut selanjutnya diteruskan pihak lembaga pendidikan sehingga dapat memahami secara jelas pada posisi mana derajat kualitas pendidikan sebuah lembaga pendidikannya berada saat ini. Para konsultan menyajikan data secara terperinci sehingga para pengambil kebijakan dilingkungan lembaga pendidikan dapat mengambil keputusan penting yang menyangkut pembangunan konsep pendidikan dan arah rencana pendidikan kedepan yang akan dicapai.
Lembaga pendidikan perlu memperhatikan secara seksama proses pendidikan sebab ternyata strategi input-output yang diperkenalkan oleh teori education production function (Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan. Sebuah lembaga pendidikan itu sifatnya dinamis dan berirama alias tidak statis oleh karenanya tidak bisa disamakan dengan institusi ekonomi dan industri. Selama ini pembangunan pendidikan kita hanya terfokus pada penyediaan faktor input pendidikan sedangkan faktor proses pendidikan kadang terabaikan. Input pendidikan merupakan hal yang mutlak harus ada tetapi tidak menjadi jaminan dapat secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai unit pelaksana pendidikan formal terdepan dengan berbagai keragaman potensi anak didik yang memerlukan layanan pendidikan yang beragam, kondisi lingkungan yang berbeda satu dengan lainnya, maka lembaga pendidikan harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan peningkatan kualitas/mutu pendidikan.
Kebanyakan guru-guru pada setiap lembaga pendidikan mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi hanya mengejar target untuk menyelesaikan muatan materi pembelajaran yang sangat padat itu dalam setahun. Upaya mengejar materi pelajaran ini memang sah-sah saja namun demikian kenyataan yang kita hadapi adalah kebanyakan peserta didik kesulitan dalam mengerjakan ujian akhir nasional, akibatnya prosentasi kelulusan rendah sehingga yang oleh banyak pengamat dikatakan sebagai rendahnya mutu pendidikan.
Setiap lembaga pendidikan harus memiliki otonomi dan kewenangan untuk mengevaluasi sejauhmana kemampuan yang dimiliki peserta didik. Kewenangan tegas untuk tidak membiarkan (let go) peserta didik yang tidak sanggup mengikuti pelajaran dikelas berikutnya perlu diterapkan sehingga siswa yang berada pada level berikutnya adalah benar-benar seorang peserta didik yang sanggup untuk mencerna pengetahuan dan mengakses informasi. Kegagalan sekolah selama ini adalah menaikkan peserta didik yang sebenarnya harus ‘tahan kelas’ ke kelas berikutnya. Ini adalah kekeliruan yang dibuat oleh lembaga pendidikan, padahal sebuah lembaga pendidikan memiliki otoritas untuk menahan peserta didik yang tidak mampu sehingga memberinya kesempatan belajar dan memperbaiki diri agar kedepan prestasinya dapat meningkat.

PENUTUP

Setiap lembaga pendidikan akan menjadi lembaga pendidikan unggulan apabila diberi wewenang untuk mengelola dirinya sendiri dan diberi tanggung jawab penuh. Selama lembaga pendidikan-lembaga pendidikan hanya dijadikan alat oleh birokrasi di atasnya maka lembaga pendidikan tidak akan pernah menjadi lembaga pendidikan unggulan.
Proses perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan dI Nusa Tenggara Timur saat ini sangat mendesak dan perlu segera dilakukan dengan synergy harmonis yang muncul dengan tidak saling mempersalahkan dari lembaga pendidikan, orang tua, dan shareholder serta stakeholder yang ada demi kejayaan pendidikan di Nusa Tenggara Timur.

BIODATA PENULIS

DATA DIRI
Nama Lengkap : Ricky Ekaputra Foeh.,SPd.,MM
Alamat Rumah : Jalan Salak II/3 Kel. Oepura Kupang – NTT
Telepon / HP : 081239416641

PENDIDIKAN :
Lulusan Bahasa Inggris dari Universitas Nusa Cendana Kupang, dengan Predikat ‘Sangat Memuaskan’, 2002
Lulusan Program Pascasarjana Magister Manajemen Magister Manajemen (MM) Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dengan Predikat ‘Sangat Terpuji’, 2005

PEKERJAAN :
Kepala Pusat Informasi dan Pengendalian Mutu Lembaga Pendidikan SMP – SMA Kristen Mercusuar